Jerteh Terengganu , Siklus menstruasi boleh mempengaruhi tingkat keparahan sesak nafas pada perempuan. Saat memasuki masa subur, gejala ini cenderung akan memburuk. Jangan risau, tidak ada hubungannya dengan libido yang meningkat melainkan hanya pengaruh hormon.
Libido atau ghairah seks memang meningkat pada masa subur dan biasanya kalau ada rangsangan maka nafas jadi lebih cepat dan 'memburu'. Tidak sedikit yang nafasnya sampai tersengal-sengal, apalagi jika dilampiaskan dengan hubungan seks yang sangat brutal.
Namun risiko kekambuhan asma pada masa subur dan juga tingkat keparahan gejalanya tidak berhubungan dengan libido. Hasil penelitian terbaru menunjukkan, perubahan hormon yang terjadi sepanjang siklus menstruasi lebih besar pengaruhnya terhadap kecenderungan tersebut.
Penelitian di American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine tersebut menegaskan kembali adanya hubungan antara perubahan hormonal dengan gejala sesak nafas. Kali ini memburuknya gejala sesak napas karena asma dikaitkan dengan masa subur.
Hasil pengamatan terhadap 4.000 perempuan dengan siklus menstruasi normal menunjukkan adanya pengingkatan angka kekambuhan asma mahupun keparahan gejalanya ketika berada dalam masa subur. Perubahan itu teramati pada hari ke-10 hingga 22 pada siklus menstruasi.
"Jika perempuan dengan asma tahu bahwa gejalanya memburuk pada titik tertentu dalam siklus menstruasinya, mereka boleh melakukan antisipasi seperti menyiapkan inhaler (ubat asma dalam bentuk inhalasi atau dihirup)," kata Dr Samantha Walker dari Asthma UK seperti dikutip dari Daily mail.
Hubungan antara perubahan hormonal sepanjang siklus menstruasi bukan kali ini saja dilaporkan. Penelitian terdahulu menunjukkan bahawa gejala sesak napas pada asma memburuk justeru ketika sedang menstruasi, meski masih perlukan penelitian lanjutan untuk memastikannya.
sumber:detik.health
Share this