Pemberian stimulasi untuk mengasah kemampuan anak, baik kemampuan kognitif mahupun motorik, tidak harus menunggu anak besar. Pakar menyatakan stimulasi untuk mengasah kemampuan anak boleh dilakukan sejak anak masih dalam kandungan.
Psikologi sekaligus pakar stimulasi anak, Pakar mengatakan perkembangan kemampuan motorik mahupun kemampuan kognitif anak tergantung stimulasi yang diberikan orang tua. Makin awal stimulasi diberikan, kemampuan anak akan semakin terasah.
"Misalnya ketika masih dalam kandungan, masih janin, sudah diajak bicara oleh orang tuanya atau didengarkan muzik, itu ada pengaruhnya. Jangan dikira tindakan itu sia-sia dan tidak bermanfaat,"
Selain memberikan stimulasi untuk pendengaran, berbicara kepada janin juga memberikan interaksi antara orang tua dan anak. Hal ini akan menambah kedekatan emosional di antara keduanya.
Ketika anak sudah lahir, stimulasi atau ransangan diberikan menurut usianya. Di usia 1 sampai 3 bulan, orang tua boleh memberikan stimulasi dengan mengajak berbicara. Dengan adanya interaksi, orang tua akan lebih mengenal bayinya.
"Jadi tahu, anaknya menangis kera apa. Mungkin kerana bosan, lapar atau mungkin merasa sakit. Ketika interaksi sering dilakukan, otomatik akan membangun kedekatan emosional," tambahnya.
Rangsangan dalam bentuk mainan boleh diberikan ketika anak sudah agak besar. Mainan boleh mengasah kemampuan motorik kasar dan halus seperti menggenggam dan merangkak.
"Nah ketika lebih besar lagi boleh diberikan stimulasi yang lebih rumit. Misalnya meminta anak untuk memasukkan bola berdasarkan warna, bola merah ke kerangjang merah, biru ke keranjang biru. Ini melatih skill kognitif sekaligus konsentrasi anak," Menurut Pakar .