Selama ini perkataan ejakulasi sinonim dengan kaum Adam, kerana dipercayai hanya lelaki mengalaminya.kAUM wanita juga boleh mengalami ejakulasi. Apakah dimaksud dengan ejakulasi pada wanita?
Ejakulasi pada kaum wanita adalah pengeluaran secara paksa sejumlah cairan dari urethra perempuan selama orgasme. Diperkirakan sekitar 10-40 peratus perempuan boleh atau mampu melakukan ejakulasi.
Ejakulasi ini berbeza dengan orgasme kerana orgasme puncak kenikmatan dalam berhubungan seksual yang berkaitan dengan sisi mental dan emosional. Sedangkan ejakulasi keluarnya cairan seperti ingin buang air kecil.
Penampilan, tekstur dan kuantiti wanita yang ejakulasi berbeza, Ada wanita yang mengeluarkan cairan seperti susu tapi ada juga yang hanya memiliki perasaan seperti berair. Sedangkan jumlah cairan yang dikeluarkan juga bervariasi mulai dari satu sendok teh hingga yang paling ekstrim sebanyak satu cangkir.
"Saat kaum wanita melakukan ejakulasi, maka cairan yang dikeluarkan mengandungi sejumlah phosphotase. Sebelumnya diyakini bahawa hanya lelaki sahaja yang dapat mengeluarkan zat kimia ini di kelenjar prostatnya," ujar Ed Belzer, seorang profesor dari Dalhousie University.
Sebuah kajian juga menunjukkan hasil yang konsisten bahawa wanita yang mengalami ejakulasi memiliki penurunan konsentrasi urea dan kreatinin yang merupakan komponen utama dari urin.
Meskipun belum sepenuhnya jelas mengenai kandungan dari cairan yang dikeluarkan perempuan saat ejakulasi, para peneliti telah menyimpulkan bahawa cairan tersebut tidak murni urine na tidak berbau seperti sekresi yang dihasilkan dari kelenjar Bartholin. Kelenjar ini berfungsi membantu melicinkan saluran vagina.
Namun diperkirakan cairan tersebut merupakan kombinasi antara urin, asam phosphotase dan bahan kimia lain yang tidak konsisten. Studi ini juga menunjukkan adanya kelenjar yang mirip dengan prostat di dalam tubuh perempuan, sebelumnya kelenjar ini dianggap tidak ada.
Tidak semua wanita mampu melakukan ejakulasi, tapi kajian ginekologi menunjukkan kebanyakan wanita berhasil ejakulasi selama orgasme dan akibat adanya rangsangan seksual di sekitar area G-spot. Kerana daerah G-spot tersebut dirangsang, maka akan terjadi pembengkakan dan mulai keluarnya cairan melalui urethra.
Kajian klinis juga menunjukkan respons perempuan terhadap rangsangan G-spot sangat mirip terhadap respons rangsangan prostat laki-laki. Beberapa ketika setelah adanya rangsangan akan timbul dorongan yang kuat seperti buang air kecil, tapi dengan cepat perasaan tersebut akan berganti dengan kenikmatan seksual yang nyata.