ZAKAR ANGGOTA POLIS INDONESIA HARUS ASLI


Pemuda Papua yang ingin menjadi anggota Polri dilarang memperbesar zakar. Aturan itu pun didukung oleh seksolog dr Boyke Dian Nugraha.

"Saya setuju sekali dengan aturan itu, bagus," kata Boyke ketika ditemubual dengan detikcom, Jumaat lalu.

Menurut Boyke, pembesaran alat kelamin yang biasa dilakukan pemuda Papua sebenarnya sangat berbahaya bagi kesihatan. Dia berharap dengan adanya larangan tersebut, maka kebiasaan pemuda Papua memperbesar alat kelamin dapat dikurangkan.

"Kalau ada aturan seperti itu, orang kan jadi berfikir untuk main-main memperbesar alat kelamin dengan cara yang berbahaya begitu," sambung Boyke.

Boyke mengatakan, dirinya sudah lama cuba memberitahu masyarakat Papua soal bahayanya memperbesar alat kelamin. Namun kebanyakan dari mereka tidak mahu menerima.

"Syukurlah kalau ada aturan itu," kata dia.

Sepengetahuan Boyke, para pemuda di Papua memperbesar ukuran zakar dengan daun gatal-gatal. Sebahagian warga Papua menyebutnya dengan daun bungkus. Reaksi yang ditimbulkan, zakar mereka akan bengkak seperti tersengat lebah.

Sebelumnya Kapolda Papua Irjen Pol Bekto Suprapto mengatakan, seseorang calon teruna boleh gagal menjadi polis hanya gara-gara dirinya memperbesar alat kelaminnya.

Bekto pun berpesan kepada seluruh Bupati/Walikota di Papua, untuk memperhatikan hal tersebut. Faktor kesihatan tetap menjadi pertimbangan utama yang tak boleh ditawar untuk menjadi anggota Polri.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Penaja

insan yang cintakan ilmu

Pengikut